By : Kelik Supriyanto
Popularitas calon presiden dari partai Republikan, Sultan HB X, nampaknya semakin menanjak saja. Otomatis wacana tentang Yogyakarta juga semakin meningkat. Sesuatu yang berhubungan dengan kota Gudeg juga semakin dicari orang. Salah satu buku yang patut untuk dibaca adalah "Selayang Pandang DIY". Buku ini akan memberikan banyak informasi dari soal Tiwul sampai soal sejarah keistimewaan Yogyakarta (Promosi....promosi.....).
Buku yang dicetak full color setebal 6o halaman ini juga berisi data tentang jumlah penduduk sampai data tentang potensi yang ada di Yogyakarta. Diceritakan pula berbagai upacara tradisional dengan mitos-mitos yang melatarbelakanginya. Semisal, labuhan dan siraman kereta kencana.
Dalam upacara labuhan di pantai Parangtritis. Masyarakat berebutan barang-barang labuhan yang terdampar di pantai karena dianggap mempunyai kekuatan gaib. Barang tersebut diyakini sebagai kiriman dari Kanjeng Ratu kidul. Mereka percaya bahwa bahwa jimat tersebut mempunyai kekuatan magis untuk menangkal gangguan alam, memperoleh kesejahteraan dan keberuntungan hidup. Hal yang sama berlaku untuk air bekas siraman kereta keraton, Kanjeng Kyai Jimat, yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Believe or Not. (Jimat lagi..jimat lagi....)
Buku ini selain untuk dibaca oleh masyarakat Yogyakarta, juga perlu dibaca oleh para wisatawan yang datang ke Yogyakarta, dan wartawan yang ingin meliput potensi wisata dan budaya yang ada. Atau hanya ingin mengagumi foto-fotonya, ya terserah saja.(promosi lagi....He...He...).
Terlalu berbusa-busanya saya mempromosikan buku ini sehingga ada seorang teman mulai bertanya.
"Lho kamu humasnya Intan Pariwara, ya. Kok getol sekali mempromosikan buku itu ?"
"Bukan. Saya bukan humasnya. Saya bukan keponakannya. Saya bukan tetangganya."
"Lho kok semangat sekali ?"
"Kebetulan saya penulisnya."
(Narsis...narsis....Luweh)
nb : buku konyol saya kok belum terbit ya. Habis, si Bos kena hepatitis A sih. Paling kelelahan saja. Makanya jangan terlalu bersemangat buat........nya. Eh. Ilustrasinya.
Nih, tak kasih lihat, empat halaman saja. Kalau pingin baca, bisa beli di bagian pemasaran Intan Pariwara Klaten.