By : Kelik Supriyanto
Bicara tentang tahun 2009, adalah tahun dimana akan ada peristiwa rutin lima tahunan berupa pemilu. Tahun inilah para pegiat partai politik pada turun gunung menyapa para pemilihnya. Tahun dimana pemerintahan SBY-JK dinilai rapornya dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa. Rakyatlah yang akan menilai apakah pemerintahan ini tetap dipertahankan atau dikasih nilai merah sehingga tidak perlu dipilih lagi untuk kedua kalinya.
Pesta demokrasi seakan menjadi pertaruhan, apakah layak disebut sebuah pesta kemenangan atau awal dari penderitaan baru yang harus diterima untuk lima tahun yang akan datang. Disinilah rakyat harus jeli atau memang tidak perlu peduli, karena menurut mereka siapapun presidennya rakyat tetap menderita. Akankah harus menunggu ratu adil yang hanya mitos itu.
Wajah-wajah sumringah sudah mulai kita jumpai disepanjang jalan dinegeri ini. Mereka semua tersenyum bangga bahwa merekalah yang mampu menyalurkan aspirasi masyarakat pendukungnya. Semua menyanyikan lagu yang sama bahwa kalau mereka terpilih maka semua persoalan bangsa akan sirna. Lagu lama yang diputar setiaplima tahun bagai sebuah kaset kusut yang mulai sumbang bunyinya.
Disela-sela poster para caleg yang berderet-deret rapi di pinggir jalan, rakyat juga berderet-deret rapi dipinggir jalan. Antre minyak tanah agar bisa memasak untuk keluarganya yang lapar karena berasnya belum bisa ditanak. Mau kita apakan negeri ini ?
nb : Esai foto ini merupakan oleh-oleh saya sehabis ngalap berkah pada malam 1 Suro tanggal 28 Desember 2008 di Keraton Kasunanan Surakarta. Pada malam itu terlihat tua muda pada berebutan bunga melati yang dibawa oleh seorang nenek abdi dalem keraton. Setelah semua bunga dibagikan dan semua pada meninggalkan nenek tersebut, kulihat tangannya menggenggam sesuatu dan kudekati dia. "Mbah, bolehkah bunga itu aku minta?" tanyaku. Dia menatapku tajam beberapa saat. Barangkali dia enggan memberikan bunga yang ada digenggamannya karena dia juga ingin mendapatkan tuah dari bunga tersebut. Akhirnya dia membuka genggaman tangannya dan terlihat sebuah bunga kantil yang masih kuncup. Diberikanlah bunga itu kepadaku. Menurut kepercayaan masyarakat disana, bunga dari keraton yang hanya dibagikan pada malam keramat itu dipercaya dapat membuat gampang rejeki, panjang umur dan enteng jodoh. Ada yang tahu kenapa bunga itu dinamakan bunga kantil dan digunakan untuk riasan pengantin ? Dan, filosofi apa yang terkandung didalamnya ?
(Kali ini difoto pake kamera poket punya mbaknya Dion, karena kameranya Abdee udah diminta kembali.)
Caleg PDIP
Caleg GERINDRA
Caleg PKS
Caleg PKB
Caleg PAN
Caleg GOLKAR
Caleg HANURA
Caleg PPP
Caleg DPD
Capres RepublikaN
Posko PDIP
Dikepung Bendera Parpol
Antre Minyak Tanah