Sunday, June 1, 2008

Candi Barong


by : Kelik Supriyanto

Senja temaram menggelayut di dusun Candisari, Sambirejo, Prambanan. Awan merona menyaput cakrawala. Guyuran rintik-rintik hujan masih membasahi pelataran candi. Sore itu diatas perbukitan dua buah candi berukuran 3,7 x 3,7 m2 sedang menatap sang surya yang menyembunyikan wajahnya.

Di perbukitan seluas 36 x 22 m2 dua buah candi berjajar arah utara selatan ini berdiri tegak bak penjaga kala menapaki waktu sejak 900 M. Bangunan bujur sangkar dengan tinggi 2,2 m ini memiliki relung-relung pendek di keempat sisinya. Dia adalah satu-satunya candi yang tidak memiliki bilik dan pintu masuk. Dia menutup pintunya selamanya. Tidak pernah ada makluk yang pernah memasukinya. Hanya sebuah pohon besar di depan candi yang setiap saat menjaga dan mengawasi keberadaannya.

Untuk mempercantik tubuhnya dihiasilah sisi-sisinya dengan motif daun-daunan berpola sulur gelung. Wajah raksasa Barong tertempel di atas relungnya. Disini ditemukan arca beratribut Dewa Wisnu dengan sikap duduk asanamurti. Juga sebuah arca Dewi Sri yang sedang memegang setangkai padi, arca ganesha, dan sebuah arca yang sudah rusak.

Untuk mencapai lokasi candi, kita perlu berjalan kaki mendaki bukit sejauh 200 m dari rumah penduduk. Jalan menanjak dan licin menjadi tantangan tersendiri untuk menapakinya. Candi yang tersembunyi dan misteri yang tersimpannya menantang kita untuk menguaknya.


gelap terang


candi barong


candi dan pohon


memandang senja


formasi pagar


pintu gerbang


tegak berdiri


senja merona